keuntungan dan kerugian bioteknologi konvensional
KelebihanBioteknologi Konvensional. • Relatif mudah • Teknologi relatif sederhana • Pengaruh jangka panjang umumnya sudah diketahui karena sistemnya sudah mapan. Kekurangan Bioteknologi Konvensional. • Perbaikan sifat genetis tidak terarah • Tidak dapat mengatasi masalah ketidaksesuaian (inkompatibilitas) genetik
8 Bioteknologi dapat menyerang kesehatan manusia - Teknologi bioteknologi dapat mencemari lingkungan berupa radikal bebas yang dihasilkan rekayasa genetik atau trnsgenik lewat tumbuhan dan hewan dimana jika dikonsumsi manusia akan menyebabkan melemahnya sistem imunitas dan menyebabkan alergi. 9. Keuntungan belum tentu besar jika tanah tidak
Mampumengatasi permasalahan terbatasnya lahan pertanian. Dapat mengatasi produksi bibit tumbuhan yang sama dalam jangka waktu singkat dan dengan hasil yang lebih baik. Mampu mengendalikan serangga perusak tanaman budidaya sehingga tanaman menjadi kebal terhadap hama. Semoga penjelasan saya tentang dampak bioteknologi modern bisa diterima.
TabelPerbedaan Bioteknologi Konvensional dan Bioteknologi Modern No. Faktor Pembeda Bioteknologi Konvensional Bioteknologi Modern 1. Pelaksanaan Sejak ribuan tahun yang lalu Sejak ditemukannya struktur dan fungsi DNA 2. Peralatan dan Sederhana Modern dan canggih metode yang digunakan 3.
Jadideh Yoghurt Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi sederhana. Bioteknologi ini mempunyai beberapa manfaat, yaitu: 1. PRO DAN KONTRA BIOTEKNOLOGI Bioteknologi memperoleh tanggapan yang positif dan negatif di masyarakat, karena keuntungan yang diberikan dan kekhawatiran atau kerugian yang ditimbulkannya. Sebagian anggota
Comment Faire Des Rencontres En Vacances. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan peningkatan alat-alat biologis, manusia mulai mengembangkan bioteknologi untuk mengatasi berbagai masalah di berbagai bidang kehidupan. Akan tetapi, setiap teknologi yang diciptakan pasti memiliki kelebihan dan kekurangan yang akan dirasakan manusia di kehidupan yang akan datang. Nah, bicara mengenai dampak, kira-kira dampak negatif apa saja ya yang ditimbulkan oleh bioteknologi. Pada materi sebelumnya telah dijelaskan beberapa manfaat atau dampak positif bioteknologi di beberapa bidang kehidupan, seperti meningkatkan hasil produksi dalam bidang pangan, pertanian, dan peternakan; mengurangi dampak pencemaran lingkungan dengan memanfaatkan mikroorganisme; meningkatkan jumlah spesies lewat kultur jaringan; dan menghasilkan vaksin dengan bantuan virus. Namun, ada beberapa dampak negatif bioteknologi yang perlu diketahui dan diwaspadai karena bisa membahayakan bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Setidaknya ada lima dampak negatif bioteknologi yang akan dirasakan ke depannya jika kita terus bergantung pada kemajuan teknologi, diantaranya Berkurangnya Keragaman Makhluk Hidup Dampak negatif bioteknologi ini bisa menyebabkan berkurangnya keanekaragaman jenis-jenis makhluk hidup yang berada di suatu wilayah. Hal ini disebabkan dengan adanya teknologi kloning pada tumbuhan maupun hewan yang akan menghasilkan anakan/ keturunan seragam, malah akan mengurangi keanekaragaman organisme. Baca juga Apa yang Kamu Ketahui Tentang Bioteknologi Konvensional? Terganggungnya Keseimbangan Alam Akibat terjadinya pelepasan organisme transgenik ke lingkungan maka keseimbangan alam menjadi terganggu dan jika dibiarkan hal ini bisa memicu kerusakan ekosistem. Contohnya, adalah rekayasa genetik pada bunga matahari yang merugikan kupu-kupu dalam proses penyerbukan. Berpotensi Menimbulkan Penyakit Dampak negative bioteknologi lainnya, karena produk transgenik dapat menyebabkan reaksi alergi pada manusia. Ini karena tidak semua penyisipan gen asing yang digunakan sebagai bahan makanan,, minuman, maupun obat-obatan bisa diterima oleh tubuh manusia. Oleh karena itu, penyisipan gen asing harus diteliti dengan benar agar aman bagi tubuh. Berpotensi Menimbulkan Wabah Salah satu manfaat bioteknologi agar bisa diagnose dan penyembuhan penyakit dengan melakukan teknik DNA rekombinan dan memanfaatkan metode PCR atau teknik perbanyakan DNA secara in vitro dengan polimerisasi secara berulang-ulang. Sayangnya, Teknik DNA rekombinan yang menggunakan mikroba patogen tersebut dapat menyebabkan wabah jika mikroba tersebut lepas ke lingkungan. Berpotensi Menimbulkan Isu Etis Teknik kloning mendatangkan perdebatan karena dianggap melanggar isu etis. Dalam menggunakan organisme transgenik kita harus memperhatikan standar bioetika. Standar bioetika diperlukan untuk mengevaluasi moralitas aktovitas manusia, mengatur manipulasi organisme hidup serta mengontrol efek berbahaya dari modifikasi genetic pada ekosistem. Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related TopicsBiologiBioteknologiDampak Negatif BioteknologiKelas 12 You May Also Like
Pengenalan Bioteknologi Konvensional Hello Readers! Apakah kalian pernah mendengar tentang bioteknologi konvensional? Bioteknologi konvensional adalah salah satu cabang bioteknologi yang memanfaatkan organisme hidup untuk memproduksi suatu produk. Prinsip dasar bioteknologi konvensional adalah memanipulasi organisme hidup melalui teknik rekayasa genetika. Prinsip Dasar Bioteknologi Konvensional Prinsip dasar yang digunakan dalam bioteknologi konvensional adalah memanipulasi DNA pada organisme hidup melalui teknik rekayasa genetika. DNA merupakan kumpulan informasi genetik yang terdapat pada setiap sel hidup. Dalam bioteknologi konvensional, DNA pada organisme hidup dimanipulasi dengan cara memasukkan gen-gen baru atau menghapus gen-gen yang tidak diinginkan. Penerapan Prinsip Dasar Bioteknologi Konvensional Prinsip dasar bioteknologi konvensional telah diaplikasikan dalam berbagai bidang, seperti dalam produksi vaksin, obat-obatan, makanan, dan minuman. Salah satu contoh penerapan bioteknologi konvensional adalah dalam produksi insulin. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas dan berfungsi untuk mengatur kadar gula darah dalam tubuh. Dalam produksi insulin, gen manusia yang mengkodekan insulin dimasukkan ke dalam sel bakteri yang kemudian mampu memproduksi insulin. Keuntungan dan Kerugian Bioteknologi Konvensional Keuntungan dari penerapan bioteknologi konvensional adalah memungkinkan untuk memproduksi produk dengan kualitas yang lebih baik dan efisien. Selain itu, penggunaan bioteknologi konvensional juga mampu menghasilkan produk yang lebih tahan terhadap penyakit dan cuaca ekstrem. Namun, di sisi lain, penerapan bioteknologi konvensional juga memiliki kerugian, seperti menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia. Perkembangan Bioteknologi Konvensional Perkembangan bioteknologi konvensional terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Saat ini, bioteknologi konvensional telah diaplikasikan dalam berbagai bidang, seperti pertanian, perikanan, dan industri farmasi. Penggunaan bioteknologi konvensional diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi kesejahteraan manusia. Kesimpulan Dalam artikel ini, telah dijelaskan tentang prinsip dasar yang digunakan dalam bioteknologi konvensional. Prinsip dasar tersebut adalah memanipulasi DNA pada organisme hidup melalui teknik rekayasa genetika. Penerapan bioteknologi konvensional memiliki keuntungan dan kerugian, namun diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi kesejahteraan manusia. Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan baru bagi pembaca. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!
100% found this document useful 3 votes7K views4 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 3 votes7K views4 pagesKeuntungan Dan Kerugian Penerapan BioteknologiJump to Page You are on page 1of 4 You're Reading a Free Preview Page 3 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
17 Kelebihan dan Kelemahan Bioteknologi Konvensional dan Modern – Sejak ribuan tahun lalu, bioteknologi sudah digunakan dalam kehidupan. Secara umum, bioteknologi terbagi menjadi dua jenis, yakni bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. Simak informasi lengkap seputar kelebihan dan kelemahan dari bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern di bawah ini. Berikut Deretan Kelebihan dan Kelemahan Bioteknologi Konvensional dan ModernDaftar IsiBerikut Deretan Kelebihan dan Kelemahan Bioteknologi Konvensional dan ModernSekilas Tentang BioteknologiApa itu Bioteknologi Konvensional dan Bioteknologi Modern?Kelebihan dan Kelemahan Bioteknologi KonvensionalKelebihan dan Kelemahan Bioteknologi Modern Daftar Isi Berikut Deretan Kelebihan dan Kelemahan Bioteknologi Konvensional dan Modern Sekilas Tentang Bioteknologi Apa itu Bioteknologi Konvensional dan Bioteknologi Modern? Kelebihan dan Kelemahan Bioteknologi Konvensional Kelebihan dan Kelemahan Bioteknologi Modern Bioteknologi sejatinya adalah suatu teknik modern guna mengubah bahan mentah melalui transformasi biologi sehingga dapat menjadi suatu produk yang berguna. Sudah sejak zaman dahulu masyarakat menggunakan teknik bioteknologi untuk pembuatan roti, keju atau produksi minuman beralkohol. Ada dua macam bioteknologi, yakni bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. Dimana kedua macam bioteknologi tersebut memiliki kelebihan dan kelemahannya tersendiri. Untuk mengulik lebih jauh lagi seputar kelebihan dan kelemahan dari bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern, kamu bisa baca informasi selengkapnya berikut ini. Sekilas Tentang Bioteknologi Dengan bermunculannya ilmu pengetahuan dan meningkatnya alat-alat biologis, maka teknik dikembangkan untuk meningkatkan standar hidup manusia. Salah satu teknik yang terpenting guna meningkatkan standar hidup manusia ini adalah bioteknologi. Sejak ribuan tahun yang lalu, bioteknologi telah dikenal oleh manusia. Jika diartikan, bioteknologi merupakana cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup seperti virus, bakteri dan lain-lain maupun produk dari makhluk hidup seperti enzim dan alkohol dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Sederhananya, bioteknologi merupakan ilmu yang berhubungan dengan penerapan sistem biologis dan organisme untuk proses teknis dan industri untuk kesejahteraan manusia. Bioteknologi dengan menggunakan mikroorganisme sudah digunakan lebih dari 6000 tahun untuk menghasilkan produk seperti roti, keju, minuman beralkohol, dan lain-lain. Kini, pemanfaatan bioteknologi sudah merambah hampir ke seluruh aspek kehidupan. Sekarang ini, perkembangan bioteknologi tak hanya didasari pada biologi semata, namun juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lainnya seperti computer, biokimia, biologi molekular, mikrobiologi, kimia, matematika, genetika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi merupakan ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa. Bioteknologi pada masa ini sudah berkembang sangat pesat, khususnya di negara-negara maju. Kemajuan bioteknologi ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi. Misalnya, rekayasa genetika, DNA rekombinan, kloning, pengembangbiakan sel induk, kultur jaringan, bayi tabung, dan lain-lain. Bahkan kini teknologi juga sudah memungkinkan kita untuk dapat memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik hingga penyakit kronis yang belum dapat disembuhkan. Misalnya seperti kanker ataupun AIDS. Apa itu Bioteknologi Konvensional dan Bioteknologi Modern? Pada dasarnya, bioteknologi dikelompokkan menjadi dua jenis yakni bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. Sebelum kamu mengetahui seputar kelebihan dan kelemahan dari keduanya, ada baiknya kamu mengali lebih jauh dulu terkait pengertian dari kedua jenis bioteknologi ini. 1. Bioteknologi Konvensional Mengutip sumber belajar IPA Kemdikbud, bioteknologi konvensional diartikan sebagai bioteknologi yang memanfaatkan organisme secara langsung untuk menghasilkan produk barang dan jasa yang bermanfaat bagi manusia melalui proses fermentasi. Biasanya, bioteknologi konvensional dilakukan secara sederhana dan diproduksi tidak dalam jumlah yang besar. Bioteknologi konvensional mempunyai ruang lingkup yang sangat terbatas pada peran mikroorganisme dengan menggunakan teknik fermentasi dalam skala kecil. Dalam proses pembuatannya juga seringkali menggunakan peralatan yang sederhana. Di bidang pangan, teknik fermentasi diartikan sebagai kegiatan mikroba pada bahan pangan sehingga dihasilkan produk yang dikehendaki. Perlu kamu ketahui bahwa fermentasi merupakan proses produksi energi dalam sel keadaan anaerobik tanpa oksigen. Jika melihat secara luas, fermentasi diartikan sebagai semua proses yang melibatkan mikroorganisme guna mendapatkan suatu produk yang merupakan metabolit primer atau sekunder dalam suatu lingkungan yang dikendalikan. Beberapa contoh produk bioteknologi konvensional seperti roti, yoghurt keju, kecap, mentega, minuman beralkohol, tempe, dan lain-lain. Sementara di bidang pertanian, contoh produk bioteknologi konvensional berupa kultur jaringan, pembastaran, dan hidroponik. Dan di bidang industri, contoh produk bioteknologi konvensional adalah teknik bioremediasi. Dimana teknik bioremediasi adalah suatu proses pengelolaan limbah yang mengandung zat-zat berbahaya seperti logam berat menjadi limbah yang kurang berbahaya. 2. Bioteknologi Modern Jika bioteknologi konvensional berfokus pada bagaimana cara seleksi alam mikroba, maka maka bioteknologi modern menggunakan rekayasa genetika dalam prosesnya. Dimana rekayasa genetika ini memanfaatkan keterampila manusia dalam melakukan manipulasi makhluk hidup supaya bisa digunakan untuk menciptakan barang yang diinginkan dalam jumlah yang banyak. Adanya bioteknologi konvensional atau modern dapat membantu di bidang konservasi pangan. Dimana bioteknologi modern dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk memproduksi suatu bahan pangan dalam jumlah besar. Kelebihan dan Kelemahan Bioteknologi Konvensional Berikut ini adalah kelebihan dan kelemahan dari bioteknologi konvensional yang perlu kamu ketahui. Kelebihan Bioteknologi Konvensional Bioteknologi konvensional dapat membuat makanan dan minuman menjadi tahan lama Dengan menggunakan teknik bioteknologi konvensional maka akan cenderung menghemat biaya Dapat meningkatkan nilai gizi dari produk makanan dan minuman Dapat menciptakan sumber makanan baru Kelemahan Bioteknologi Konvensional Bioteknologi konvensional dapat menurunkan plasma nutfah Bioteknologi konvensional juga bisa menimnulkan bahan makanan yang dapat menciptakan alergi Bioteknologi konvensional bisa menganggu keseimbangan ekosistem Kelebihan dan Kelemahan Bioteknologi Modern Sementara, di bawah ini merupakan kelebihan dan kelemahan dari bioteknologi modern yang perlu kamu perhatikan. Kelebihan Bioteknologi Modern Bioteknologi modern bermanfaat untuk menciptakan bibit unggul yang nantinya bisa memberikan produk bermutu tinggi secara kualitas dan kuantitas. Selain itu, bioteknologi modern juga bisa meningkatkan sifat resistensi tanaman terhadap hama dan penyakit tanaman. Bioteknologi modern juga bermanfaat untuk lingkungan dan pelestarian. Dengan adanya bioteknologi modern maka bisa membantu mengatasi masalah pelestarian spesies yang sudah langka dan hampir punah. Adanya teknologi transpalantasi nucleus membuat hewan maupun tumbuhan langka dapat dilestarikan. Dengan adanya bioteknologi modern secara tidak langsung juga membantu di bidang kesehatan. Bioteknologi modern dapat menciptakan produk obat untuk segala macam jenis penyakit. Beberapa penyakit kelainan genetis dapat diatasi dengan hormone insulin, antibiotic, terapi gen, vaksin, dan antibody monoclonal. Bioteknologi modern juga bisa menciptakan pemberantas hama secara biologis. Contohnya saja seperti Bacillus thuringensis dan tanaman hama yang di dalam tubuhnya sudah disisipkan gen bakteri. Terakhir, bioteknologi modern juga bisa digunakan untuk mengolah biji besi yang dapat membantu manusia mengatasi masalah sumber daya energi. Kelemahan Bioteknologi Modern Ada sebagian masyarakat yang beranggapan bahwa bioteknologi modern yang menyisipkan gen makhluk hidup ke makhluk hidup jenis lainnya bertentangan dengan nilai budaya dan melanggar hukum alam. Bioteknologi modern yang melakukan penyisipan gen babi ke dalam buah semangka dianggap dapat membawa konsekuensi bagi penganut agama tertentu. Bioteknologi modern dianggap dapat menimbulkan kesenjangan antara negara atau perusahaan yang sudah memanfaatkan bioteknologi dan yang belum memanfaatkan bioteknologi. Teknik pelepasan organisme transgenic ke alam dianggap bisa merusak keseimbangan alam dan kelestarian organisme. Bioteknologi modern juga dianggap dapat menyebabkan pencemaran biologi apabila makhluk hidup transgenik lepas ke alam bebas dan kawin dengan makhluk normal yang nantinya bisa menghasilkan keturunan yang mutan. Demikian informasi yang bisa Mamikos rangkumkan untuk kamu seputar kelebihan dan kelemahan bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. Mamikos ulangi kembali, bioteknologi dikelompokkan menjadi dua jenis yakni bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. Untuk mendapatkan informasi lebih banyak lagi seputar bioteknologi, kamu bisa kunjungi situs blog Mamikos dan temukan informasi selengkapnya di sana. Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta
0% found this document useful 0 votes668 views1 pageDescriptionKeuntungan Dan Kerugian Bioteknologi KonvensionalCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes668 views1 pageKeuntungan Dan Kerugian Bioteknologi KonvensionalJump to Page You are on page 1of 1Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel the full document with a free trial!
keuntungan dan kerugian bioteknologi konvensional